SEBUAH PERJALANAN SPIRITUAL
“MATAHATIKU MATAHARIKU”
HIKMAH PERTAMA
“Belajarlah pada matahari, dia tidak peduli berapa
kali harus terbenam untuk terbit kembali. Baginya adalah takdir untuk
senantiasa mengabdi dan melayani-Nya”
HIKMAH KEDUA
“Sepanjang hidup senantiasa dijalani dengan
ketulusan dan kewajaran,maka dirimu tidak akan menemui kekecewaan”
HIKMAH KETIGA
“Jangan menghitung berapa kali dirimu terjatuh …
lalu berusaha bangkit kembali, saat sedang berlari mendekati-Nya,sebab
cinta-Nya hanya diberikan kepada orang yang ridha menjalani kehendak-Nya”
HIKMAH KEEMPAT
“Bila apa yang
kita kejar hari ini. Tak kita dapatkan atau terlewati karena perhatian kita
yang terlalu, maka itu pertanda ada kebaikan tersembunyi yang mesti kau singkap tabirnya.’’
HIKMAH KELIMA
‘‘Hanya yang
mendapati cahaya-Nya, yang dapat keluar dari lorong gelap kehidupan. Ia
akan melewati ketidakpastian tanpa ketakutan dan kekecewaan’’
HIKMAH KEENAM
‘‘Jangan sekali-kali menjauh dari matahari, karena
jauhnya dirimu dari matahari,justru membuatmu mudah tertipu bayang-bayang.
Engkau terus mengejar pantulan cahaya. Sementara itu sumbernya diabaikan’’
HIKMAH KETUJUH
‘‘Bila kita tidak pernah mencari, bagaimana mungkin kita
mendapatkan. Bila kita tidak pernah menggali, bagaimana mungkin kita menemukan.
Karena itu DIA membentangkan begitu banyak jalan, cara dan kesempatan, agar
kita tidak punya alasan untuk berputus asa
HIKMAH KEDELAPAN
‘‘Bila ingin sampai diakhir dengan baik, maka mulailah
dari awal dengan benar. Bila ingin sampai dipuncak dengan selamat, mendakilah
dengan cermat. Begitulah DIA memilih mereka yang teruji’’
HIKMAH KESEMBILAN
‘‘Prasangka, seringkal mengubah apa yang jelas jadi
samar, yang jernih jadi keruh dan yang baik jadi buruk. Hanya, bila kita mau
melihat dengan matahati, yang membuat semua jadi wajar’’
HIKMAH KESEPULUH
‘‘Saat ada yang mencintaimu (memujimu), jangan terlalu
bahagia. Saat ada yang membencimu (Mencacimu), jangan terlalu sedih. Karena itu
terlalu bisa membuat mu malu’’